Allah Telah Menciptakan Langit dan Bumi untuk Tempat tinggal. Bumi Di huni oleh Manusia, Hewan , tumbuh tumbuhan dan semua makhluk yang bernyawa lain nya.Sedang kan langit di huni oleh Jin & Malaikat.
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : خلقت الملائكة من نور و خلق الجان من مارج من نار و خلق آدم مما و صف لكم( رواه مسلم عن محمد بن رافع عن عبد الرزاق)
Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian sifati (tanah) " (HR. Muslim).
1. PENGERTIANJIN , SYAITANDAN IBLIS
Alam jin adalah alam yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeda dengan alam manusia namun keduanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal dalam rumah yang dibangun atau di diami manusia. Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni berkewajiban untuk beribadah kepada Allah: "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk beribadah kepadaKu" (QS. Adz-Dzariyat 51:56). Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al- Jann, mengatakanbahwa makhluk ini disebut dengan jin karena secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup.Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia. Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata.Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang. Sedangkan Kata Syaithan, Dalam bahasa Arab Berasal dari kata syathona yang berarti ba'uda (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu 'aat wa mutamarrid).Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga. Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada perintah Allah, maka diusirnya dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak. Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka dan selalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَداً Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (Qs Al - Jin 72:11)
Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira 'indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama menjadi syaithan.
2. Nama NamaDan Sifat Jin
Ibnu Abdil Bar sebagaimana dikutip oleh Imam asy-Syibli dalam bukunya,Akamul Marjan fi Ahkamil Jan,menuturkan bahwa jin menurut ahli kalam dan bahasa Arab, mempunyai beberapa tingkatan:
Apabila dimaksudkan jin secara umum, namanya jinny.
Jin yang suka tinggal bersama manusia disebut dengan Aamir dan bentuk jamak (pluralnya) adalah 'Ammar.
Jin yang seringkali menampakkan wujudnya atau mengganggu anak kecil disebut dengan Arwah
Jin yang selalu berbuat jahat dan seringkali muncul menjelma dalam berbagai bentuknya adalah Syaithan.
Apabila jin tersebut disamping berbuat jahat, menjelma, juga berbuat hal lain yang lebih berat dari itu, seperti membunuh dan lainnya disebut dengan Marid
Jin yang lebih jahat dari Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih dahsyat lagi disebut dengan Ifrit, bentul jamaknya (pluralnya) Afariit.
Sedangkan Iblis adalah nenek moyangnya jin kafir (syaithan). Menurut Abul Mutsanna dan Ibnu Abbas, pada awalnya, Iblis ini bernama Naail. Ketika mereka membangkang perintah Allah, Allah kemudian melaknatnya, dan diganti nama dengan Syaithan. Iblis ini mempunyai nama kunyah (samaran) Abu Kadus (Bapak Penimbun, maksudnya menimbun manusia agar selalu dalam perbuatan dosa).
Selain nama-nama di atas, nama-nama syaithan (jin kafir) lainnya adalah Hubab, Syihab, Ajda' dan Asyhab, hal ini sebagaimana dikatakan dalam hadits-hadits berikut ini, namun umumnya hadits- haditsnya lemah (dhaif):
Sedangkan menyangkut jenis dan kelompok jin, Rasulullah pernah bersabda bahwa jin itu terbagi tiga golongan: pertama, jin yang selalu beterbangan di udara, kedua, jin yang berwujud dalam bentuk ular dan anjing, dan ketiga, jenis jin yang selalu berdiam diri (punya rumah dan tempat) dan senang bepergian.Dalam sebuah hadits dikatakan:
عن أبي ثعلبة الخشني رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * الجن ثلاثة أصناف صنف لهم أجنحة يطيرون في الهواء وصنف حيات وكلاب وصنف يحلون ويظعنون
Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).
Artinya: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan" (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Kata muhtadhirah dalam hadits di atas maksudnya adalah dihadiri atau ditempati oleh jin (yahdiruhal jinn). Hanya saja, jin yang tinggal di tempat-tempat kotor seperti WC itu hanyalah jin kafir. Adapun jin muslim mereka tinggal di tempat-tempat bersih dan wangi.Oleh karena itu, setiap muslim disunnahkan setiap kali memasuki toilet atau WC untuk berdo'a: "bismillahirrahmanirrahim allahumma inni audzubika minal khubutsi wal khabaits", karena dengan berdoa demikian, jin kafir itu tidak akan mengganggu kita sekaligus tidak akan dapat melihat aurat kita ketika mandi.
Di tempat-tempat kosong seperti rumah kosong atau Hutan hutan Di Lubang Lubang Pembuangan Kotoran Di Rumah Rumah
Jin juga tinggal di atas rumah (atap) manusia. Hanya saja, jin yang tingal di atas atap rumah orang-orang beriman hanyalah jin muslim. Dalilnya adalah hadits berikut ini:
ما من أهل بيت من المسلمين إلا وفي سقف بيتهم من الجن من المسلمين إذا وضع غذائهم نزلوا فتغدوا معهم وإذا وضعوا عشاءهم نزلوا فتعشوا معهم يدفع الله بهم عنهم
Artinya: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda: "Tidak ada satu rumah orang muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut" (HR. Abu Bakar sebagaimana ditulis oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari).
4. KemampuanDanKelebihan Jin
Allah memberikan kelebihan dan kemampuan khusus kepada jin yang tidak diberikan kepada manusia. Di antara kemampuan dan kelebihan jin tersebut adalah sebagai berikut:
Dapat Bergerak dan Berpindah Tempat Dengan Cepat
Artinya: "Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia" (QS.an-Naml: 39-40).
Dapat Mengetahui Masalah Masalah Yang Akan Terjadi
Sebelum Rasulullah diutus, jin seringkali naik ke atas langit untuk mendengarkan kabar-kabar yang akan terjadi di dunia. Begitu mendengar kabar tersebut, mereka langsung menginformasikannya kepada para dukun dan tukang ramal. Oleh karena itu, sebelum Rasulullah Saw diutus, tukang ramal dan dukun seringkali tepat dalam memberikan jawaban dan ramalannya. Akan tetapi begitu Rasulullah Saw diutus, penjagaan di langit diperketat sehingga jin tidak lagi dapat mendengar informasi dan berita apapun. Hal ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat al-Jin ayat 8-9:
Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang (Yang dimaksud dengan "sekarang", ialah waktu sesudah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diutus menjadi rasul) barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)" (QS. Al-Jin ayat 8 dan 9).
Dapat Berubah Bentuk Sesuai Dengan Yang Di Inginkan nya
Jin Mempunyai Kemampuan yang Melebihi manusia sehingga dia bisa berubah wujud menjadi Manusia , Hewan dan berbagai bentuk lain nya Sedangkan wujud jin yang mendiami rumah adalah ular . Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah Saw mengingatkan agar tidak sembarangan membunuh ular yang didapati di dalam rumah, karena boleh jadi ular tersebut bukan ular sesungguhnya akan tetapi ular jelmaan dari jin. Dalam sebuah hadits dikatakan, bahwa apabila mendapatkan ular di dalam rumah, maka biarkan selam tiga hari. Apabila dalam waktu tiga hari masih ada, maka bunuhlah karena dia ular biasa, bukan ular jelmaan jin. Hadits dimaksud adalah sebagai berikut:
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya di Madinah ada seorang jin yang sudah masuk Islam. Apabila kalian melihat sesuatu (maksudnya binatang atau sejenisnya) maka biarkanlah (jangan dibunuh) selama tiga hari. Apabila setalah hari masih ada dan nampak, maka bunuhlah karena dia itu adalah syaithan" (HR. Muslim)
5. KelemahanKelemahan Jin
Meskipun jin dan setan memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia, akan tetapi al-Qur'an dengan tegas mengatakan bahwa hakikatnya setan dan tipu dayanya itu adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam kelemahan jin di antaranya:
Tidak Bisa Mengalahkan Orang Orang Saleh
Bukti bahwa setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh adalah perkataan setan sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat al-Hijr ayat 39- Artinya: "Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (QS. Al- Hijr 15: 39-40).
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai seseorang adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat dengan Allah, maka setan pun akan lari dan tidak akan pernah berani mendekatinya apalagi menguasainya.
Setan Takut Ayat Ayat Al Qur ' AnJin / Syetan Tidak Dapat Melewati batas batas Tertentu Di Langit Jin Tidak Dapat Masuk Ke rumah Yang Di dalamnya Di Gunakan Utk Tadarus Kecuali Jin Muslim