NILAI, AQIDAH& SPIRITUALBUDAYA JAWADARI SUDUT PANDANG ISLAM
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI TANAH JAWA
Islam Pertama Kali Masuk Ke Tanah Jawa Dibawa Oleh Para Saudagar Saudagar dari Arab Dan Persia. Yang selanjutnya Diajarkan Melalui Dakwah Oleh Para Ulama Yang lebih Dikenal Dengan SebutanWali Songo
FOTO WALI SONGO / SEMBILAN WALI
Pengaruh Islam Semakin Kuat Di Tanah Jawa Dengan Runtuhnya Kerajaan Majapahit Yang Merupakan Kerajaan Hindu Terbesar Di Jawa & Berdirinya Kesultanan Demak Di bawah Pemerintahan Raden Patah Sebagai Raja islam Pertama.Perkembangan Islam Di Tanah Jawa Semakin Pesat Semenjak Raden Sahid ( Sunan Kali Jaga ) Menyatukan Budaya jawa Dengan Memasukkan Nilai Nilai Islam Ke dalam setiap Dakwahnya.Sejak Saat Itu Hingga Sekarang Masih Banyak Kita temukan Tradisi Tradisi Jawa Kuno yang Masih Tetap dilestarikan Hingga Saat Ini. Sunan Kalijaga Telah Membuat Akulturasi antara Budaya Jawa Dan Islam Pada Waktu itu.Marilah Kita telusuri Sekilas Budaya jawa dan Seluk Beluknya Dari Sudut pandang Nilai Nilai Keimanan Dalam Islam
SILSILAH WALI SONGO
1. SUNAN GIRI ( RADEN PAKU / AINUL YAQIEN ) 2. SUNAN BONANG ( RADEN MAULANA MAKDUM IBRAHIM ) 3. SUNAN AMPEL ( RADEN RACHMAD ) 4. SUNAN DRAJAT ( RADEN QOSIM SYARIFFUDIN ) 5. SUNAN MURIA ( RADEN SYAID ) 6. SUNAN GUNUNG JATI ( FATAHILLAH / SYARIF HIDAYATULLAH ) 7. SUNAN GRESIK ( MAULANA MALIK IBRAHIM ) 8. SUNAN KUDUS ( RADEN JAFAR SO'DIQ ) 9. SUNAN KALIJAGA ( RADEN MAS SYAHID )
TRADISI TRADISI DALAM MASYARAKAT JAWA
1. RUWATAN
Ruwatan Dalam Masyarakat jawa dikenal sebagai sarana untuk membersihkan Diri DariSengkoloAtau menghilangkan segala bentuk Kesialan / bencana baik yang ditimbulkan oleh faktor alam, keberuntungan ataupun akibat dari perbuatan manusiasehingga seseorang Mengalami Ketidak Seimbangan Energi Yang menyebabkan banyak timbul masalah dalam hidupnya. Dalam tradisi islam juga mengenal hal yang sama yang DisebutRughyahYaitu Sistem Pengobatan / Pembersihan Diri Melalui pembacaan ayat ayat Al Qur, an utk Mengembalikan Ke tidak Stabilan Nur / Cahaya Pada Diri Manusia Kesimpulan nya Kedua Tradisi Ini Boleh saja Dilakukan Sepanjang Tujuannya Untuk Keselamatan / Kemaslahatan Umat manusia.
2. JAMASAN PUSAKA
Jamasan / pencucian / pembersihan Barang Barang Pusaka Biasa di lakukan Masyarakat jawa Menjelang Bulan suro Setiap Tahunnya, ritual ini banyak Dijumpai di Wilayah wilayah jawa yang pernah Berdiri sebuah kerajaan / Masih berbentuk Kasultanan Seperti Cirebon, Yogyakarta, Surakarta, Demak , Kediri dan beberapa wilayah Lainnnya. Ritual Jamasan Di perbolehkan Selama Tujuannya Untuk Menjaga Peninggalan Sejarah dari nenek Moyang dan Melestarikan tradisi Dan Nilai nilai Luhur Sebuah Peradaban supaya Tidak hilang Di telan JamanSebagian Masyarakat Jawa Masih Menganggap Benda Pusaka / KerisSebagai Sifat Kandel/ Pengadeging Wibowo
3. TOPO KUNGKUM ( Berendam Di sebuah Mata Air )
LelakuKungkumAtau Berendam Di Sumber / Mata Air Masih Banyak Dilakukan Masyarakat jawa Untuk Tujuan Pembersihan Diri Dari Segala Bentuk kekotoran baik yang bersifat duniawi maupun Secara Bathiniah.Untuk Sarana Sowan / Marak Lebih Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta. Mengendalikan hawa nafsu, tingkah laku dan menyeimbangkan energi alam & energi tubuh sehingga tercipta keharmonisan untuk menjaga kesehatan Jasmani Dan Rohani Lebih Stabil
4. ZIARAH KE MAKAM AULIYA / ULAMA
Sejak Jaman Rosullullah Budaya Ziarah makam Sudah ada, Rosulullah sendiri pernah berkata kepada Sahabat nya Umar Bin Khatab" Ziarahlah Ke makam Para Auliya ( Hamba Allah Yang Dimuliakan ) Agar kamu Ingat bahwa Suatu Saat Kamu Juga Akan Dimakamkan Seperti mereka,Namun Janganlah Engkau Meminta Sesuatu Apapun Kepada ahlil Kubur Karena itu akan Merusak Iman Dan Aqidahmu Kepada Allah " dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai umat muslim diperbolehkan Ziarah ke makam sanak saudara / makam para ulama yang sudah wafat dengan catatanhanya mendoakan mereka supaya dilapangkan jalan nya oleh allah SWT. Dan Diharamkan hukumnya bagi umat muslim untuk meminta kepada makam apalagi menyembah dan meng agung kan nya
5. LARUNG SESAJI / LARUNG UBO RAMPE
Tradisi Larung Sesaji Banyak Dilakukan / Dilaksanakan Menjelang Satu Suro ( 1 Muharram )Penanggalan Islam.Tradisi ini dilakukan masyarakat di pesisir utara dan pesisir selatan jawa Dengan Maksud dan tujuan Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Sang Pencipta Atas Limpahan rezeki yang diberikan baik petani, nelayan dls. dalam kajian islam hal itu diperbolehkan selama bertujuan hanya sebagai ungkapan syukur kepada Allah Yang Maha esa bukan untuk tujuan Memberi sesuatu kepada mahkluk gaib penunggu suatu tempat atau mahkluk lain yang dijadikan sesembahan/ Dianggap menguasai suatu tempat tertentu.